Blinking Hello Kitty Angel Jurnal Bunga Matahari: Juni 2015

Sabtu, 27 Juni 2015

IOTR + BBQ OTR 2015

Haaa~ ini postingan yang agak telat kurang lebih seminggu.

Cibinong, 21 April 2015. Masjid Baitul Faidzin, Pemda Cibinong, Kab.Bogor - Lampu Merah Daralon (gak tau nama tepatnya apa, persis depan Cibinong City Mall)

Kedua kalinya merasakan event yang sama dengan status yang baru. Dulu siswa sekarang alumni , dalam event yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu Ifthar On The Road kolaborasi antara alumni dan siswa-siswi SMAN 2 Cibinong.

Spesialnya, IOTR kali ini ada acara Bagi-Bagi Qur'an On The Road-nya juga, oleh segelintir alumni dan beberapa siswa yang tergabung dalam panitia tersendiri dengan nama I.N.S.T.A.G.R.A.M (lupa kepanjangannya apa, hehe)

IOTR juga gabungan dari acara sanlat yang dimulai dari pagi, jadi partisipan dari pagi sampai ba'da ashar'i'tikaf' di masjid itu, mendengarkan materi, tilawah, dan hal-hal yang InsyaAllah bermanfaat lainnya.

Dan sebagaimana yang namanya panitia, alumni sibuk ngurusin acara. Dari yang super penting sampai printilan-printilannya.Mengemas ta'jil yang terdiri dari beberapa makanan kecil, mengemas al-quran yang nanti dibagikan, membuat bendera-bendera merah putih kecil, dan menyiapkan teatrikal. Alhamdulillah, yang datang melebihi perkiraan, jadi semua selesai tepat waktu. Masuk waktu ashar, semua shalat dan baru setelah itu ada briefing untuk teknis pembagian ta'jil dan persiapan longmarch dari masjid baitul faidzin sampai depan Cibinong City Mall. Kalau kamu orang cibinong, pasti tau seberapa jauhnya.

Longmarch dimulai dari depan masjid, paling depan ada truk yang diatasnya peralatan seperti speaker dan bendera-bendera besar, lalu semua berjalan dengan membentuk barisan menyusuri pinggiran jalan raya pemda. Lelah pasti kerasa, tapi kalau di kanan kiri depan belakang kamu temen-temen yang super menyenangkan ? hal itu gak akan jadi masalah ;) dan sepanjang longmarch ada teatrikal yang dimainkan oleh beberapa temen, tapi gak keliatan karena kebagian barisan belakang :(

Sampai depan CCM, barisan langsung bubar karena masing-masing mencari 'spot' untuk pembagian ta'jil nanti dengan pusatnya di semacam taman kecil ditengah lampu merah pemda yang dikelilingi peserta IOTR.

Ehm, kayaknya crowded dan bikin macet ya? hee, nggak kok. Kita tetap menghormati hak-hak pengguna jalan, gak 'rusuh' dijalanan, dan taat lalu lintas juga, nggak nyebrang sembarangan yang bisa bikin emosi pengendara motor atau mobil. Acara IOTR ini juga bisa dikatakan bekerjasama dalam pengawasan dan pengawalan polisi, lhaiya, orang lampu merah pemda kan langsung didepannya pos polisi.

Acara IOTR dimulai dengan pambacaan tilawah oleh siswa dan orasi oleh seorang alumni. Kemudian beberapa menit sebelum adzan maghrib pembagian dimulai dan akhirnya selesai sekitar 15 menit setelah magrib, para peserta langsung menuju masjid terdekat dan sebagian shalat di mushala CCM.

Ada sedikit 'kejutan' diakhir. Udah buru-buru ke masjid biar gak keburu rame, bener-bener-buru-buru. Sampai di masjid cuma bisa diam antara bingung dan pasrah karena tempat wudhu ikhwan-akhwat digabung. Yaaaaa atuhlah gimana ceritanya....
Alhamdulillah ada kamar mandi, InsyaAllah bersih seperti penampakannya. Ya daripada was-was dan bingung juga kalau wudhu bareng lawan jenis. Sempet minta tolong sama salah satu siwa yang kebetulan juga dia ketua rohisnya, buat ngasih akhwatnya waktu giliran buat wudhu, ya walaupun ikhwan smavo mah bageur, dibilangin ngalah..tapi kasian juga nyuruh dia buat negur bapak-bapak dan mas-mas yang main nyelonong masuk aja..

Setelah shalat beberapa temen memilih untuk makan dulu sedangkan aku pulang sama seorang temen. Sempet panik kok angkot gak lewat-lewat padahal belum terlalu malam, tapi Alhamdulillah, akhirnya ada satu angkot yang benar-benar kosong kecuali kursi supir.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam perjalanan pulang rasanya nano-nano. Seneng karena acaranya lancar, sedih karena acaranya berakhir dan gak sabar buat cerita panjang lebar tentang acara itu yang akhirnya tertuang disini.

Satu lagi hal menyenangkan setelah lulus bareng temen-temen yang sebentar lagi sebagiannya bakal merantau kemana-mana , yang belum tahu kapan bisa ngumpul seasyik kemarin lagi.

...tapi dimanapun nanti mereka menuntut ilmunya, semoga semuanya selalu ingat untuk menyebut teman-temannya dalam doa.









Selasa, 16 Juni 2015

Penitipan Anak

Cibinong, 15 Juni 2015
Bazaar Amal Tahunan Smavo, SMAN 2 Cibinong.

Mengira bahwa bazaar tahun lalu adalah partisipasi terakhir karena sudah kelas 12, ternyata benar. Tahun lalu adalah terakhir kalinya berpartisipasi dalam bazaar.....sebagai siswi, dan tahun ini Alhamdulillah dapat berpartisipasi lagi sebagai 'alumni'.

Baru sadar bahwa bazaar akan diadakan lebih awal kira-kira seminggu sebelumnya dan lagi sibuk-sibuknya mengurusi test sbm dan simak. Sementara temen-temen yang lain udah mulai sibuk mau menyiapkan apa yang bisa kita lakukan untuk bazaar tahun ini, akhirnya pikiran jadi bercabang-cabang.

Beberapa hari sebelum bazaar dapet jarkoman bazaar kalau tahun ini alumni mau bikin stand penjualan buku bekas dan ini kolaborasi antara angkatan 19 dan 20. Sip.
Pikiran masih bercabang sampai H-2 bazaar yang juga H-1 simak. Pingin berkontribusi banyak, tapi masih punya tanggungan. Dan ketika selesai simak rasanya lega...sekali,tapi gak langsung bisa mikirin apa yang kira-kira mau dibawa dan dilakukan besok karena sedikit drop, harap-harap cemas juga kalau ternyata besok gak bisa dateng.

Ketika lagi 'anteng' jadi silent reader di grup, tiba-tiba muncul sebuah  'kejutan' dimalam tepat sebelum bazaar. Beberapa teman pingin mengadakan tempat penitipan anak yang akhirnya secara kilat daftar acara dibuat oleh seorang teman dan untuk semua properti diharapkan dapat terpenuhi dengan membuat jarkoman ke teman-teman yang lain.

Hari H Bazaar. Niat berangkat jam 6 ternyata tinggal niat, bahkan awalnya berpikiran untuk gak dateng karena merasa kurang sehat. Tapi ketika dapet pesan untuk segera dataang oleh seorang teman karena dia masih sendirian disekolah, rasanya saat itu pingin langsung sampai ke sekolah..

Sampai sekolah, 'kehebohan' pun dimulai..
Masuk liat kondisi stand buku sama kelas untuk penitipan anak
Keluar untuk beli snack, tokonya belum buka
Masuk lagi, guntingin nomor pendaftaran. Belum selesai kelas 'dirancang', mainan disiapkan bahkan nomor pendaftaran belum semua digunting, udah ada ibu-ibu yang mau nitipin anaknya dan lama-lama bertambah banyak.
Anak-anak yang belum sepenuhnya 'rela' ditinggal, kabur keluar...
Dipanggilin, dibujuk, ditawarin macem-macem sampai akhirnya beberapa merasa betah dikelas
Lima menit ditinggal, anak-anak dibawah tiga tahun sepertinya, mulai nangis yang bahkan gak bisa dihentikan dengan " yuk nyari mama!" , Satu diam setelah dibujuk dengan nonton video dan snack, yang satu lagi nangis.
Seorang teman bahkan sibuk jagain bayi...yang bener-bener masih bayi.
Setelah kelas mulai ramai, kelompok bermain dimulai dengan permainan lingkaran besar lingkaran kecil yang berhasil membuat mereka duduk manis membentuk lingkaran sambil mewarnai.
Sementara diluar masih anak yang baru didaftarkan.

Beberapa anak ternyata gak mudah untuk langsung bisa 'menerima' bahwa mereka harus duduk manis, diberi kertas gambar dan crayon lalu langsung mewarnai. Mereka cuma diam, memegang crayon, dan sesekali menatap temannya, lalu menatap gambar dihadapannya, diperhatikan lama-lama menggemaskan. Nah saat itulah mulai 'berani' mendampingi mereka.

                                                                         ***

Aku lupa namanya, seorang anak kecil berbaju pink dengan rambut pendek sebahu.
Dari awal dititipi ia diam saja. Sempat mengejar ibunya tapi berhasil dibujuk untuk kembali ke dalam kelas. Dia memilih gambar hello kitty, dan crayon warna pink tapi setelah itu tetap diam.
" Coba warnai dengan warna pink yuk baju hello kittynya! Biar cantik kaya dedeeek" dia tetap diam.
Kemudian dipinjamkan boneka hello kitty yang langsung dia peluk.
"Nih baju hello kitty-nya warna pink kaaan" tetap diam.
Tapi lama-kelamaan dia mulai mau mewarnai.

Kemudian, anak kecil bernama Nada. Rambutnya dikuncir dengan beberapa dibiarkan tergerai. Dia memilih gambar Anna, salah satu tokoh di film Frozen yang ternyata juga ada di sepatunya.
"Cantik ya Anna-nya kayak dedek?" dia mengangguk.
"Warnai yuk biar tambah cantik ? " dia mengangguk lagi dan mulai mewarnai.
Setiap selesai satu atau dua coretan warna, dia menoleh seakan-akan meminta pendapat dengan mata yang berbinar bulat dan senyum manis.

Sempat berpikir mungkin kegiatan penitipan ini berkesan biasa-biasa saja, namun ternyata anak-anak kecil itu 'betah'. Segerombolan anak ternyata memilih untuk tetap bermain dan ditinggal pulang ibunya. Hal itu diketahui setelah games berakhir dan tinggal acara bebas, segerombolan anak itu pamit untuk pulang bersama :)

Setelah anak-anak kecil itu pulang dan kelas mulai dibersihkan, seorang ibu meminta izin untuk menitipkan anaknya sebentar lagi karena masih ingin melihat-lihat dibazaar.
Ada Wulan, Tasya dan Icha. Mereka bertiga sama-sama menggemaskan. Kemudian datang kakaknya Wulan yang masih berseragam putih merah ikut asyik di kelas sambil membaca buku.

Wulan sangat lincah. Setelah memutari kelas dengan menaiki mobil-mobilan , ia merangkak dibawah meja-meja yang sudah dimasukkan kembali ke dalam kelas setelah dipakai oleh beberapa stand untuk bazaar, kalau tidak ia berlari-larian. Dia yang paling banyak berbicara, paling berani. Walaupun ketika mau pulang ia panik karena sandal frozen merahnya hilang, padahal sepertinya dibawa oleh ibunya.

Sedangkan Icha dan Tasya agak pendiam.

Akhirnya sekitar lima belas menit sebelum adzan zhuhur, mereka semua pulang dan kelas hampir selesai dibersihkan.

Kegiatan yang bahkan tidak direncanakan dari awal, ternyata menjadi salah satu yang berkesan.
Ketika salah seorang anak tiba-tiba memeluk karena saking senangnya menang permainan.
Ketika menghadapi salah satu anak perempuan yang 'ingin tahu segalanya'.
Ketika melihat mereka memperhatikan gerak-gerik kita dengan wajah polosnya.

Terimakasih teman-teman yang telah membantu di kelas penitipan anak, rasanya lucu dan senang melihat teman-teman yang biasanya sibuk dengan berbagai macam aktivitas sekolah, bermain dengan anak-anak kecil yang baru mereka kenal. Bahkan 'mengambil hati' mereka.

Semoga lain waktu dapat mengikuti kegiatan yang super duper menyenangkannya, juga super duper manfaatnya. Senang itu sederhana, sesederhana membuat orang lain senang juga :)











Minggu, 14 Juni 2015

Perjalanan

Setiap perjalanan memiliki ceritanya masing-masing, walaupun sederhana.

Pertama kali ke bogor kota cuma berdua, dengan tujuan awal survei lokasi test keesokan harinya. Bingung mau sholat dan makan dimana, nungguin angkot 07 yang ketika gak ditunggu mondar-mandir di depan mata, tapi ketika ditunggu kok gak muncul sama sekali. Memilih untuk sholat di balai kota, setelahnya masih bertahan nungguin angkot itu dan memutuskan untuk jalan gak tau sampai mana. Mengira tempat makannya masih jauh, akhirnya mengalah untuk langsung naik angkot 08  dan ternyata tempat makannya cuma tinggal beberapa langkah,(eng...gak beberapa langkah juga sih,) setelah itu cuma bisa ketawa. 

Lelah, tapi entah kenapa sangat menikmati perjalanan itu.

Lain lagi ketika hari-H test. Pertama kali (juga) naik kereta berdua Bojonggede-Bogor, sebelumnya baru Bojonggede-Sudirman dan Bojonggede-Pondok Cina atau Bojonggede-UI. Sekitar pukul 07.00 kereta gak terlalu ramai walaupun tetap harus berdiri, tapi..ya disitu menyenangkannya. 
Jalan dari stasiun Bogor sampai lokasi test yang gak terlalu jauh dan melewati beberapa tempat yang biasanya cuma selewat pandang aja. 
Dan pulang  melewati jalan yang sama ketika hujan, beban testnya seperti langsung menguap. 

Ohiya, dua perjalanan itu dilalui sama dua calon orang hebat yang selama hampir dua tahun susah senangnya udah sama-sama ngerti.

Kereta, hujan, dan teman. Tiga hal yang sama-sama menyenangkan. 





Jumat, 05 Juni 2015

Ketika Masih Harus Berjuang

H-3 SBMPTN.

Iya, lukanya sudah mulai menutup kok, hanya saja kalau belum benar-benar kering terkadang masih terasa sakit. Masih jelas gimana perasaan waktu hari H pengumuman, walaupun jauh-jauh hari udah mempersiapkan mental dan berkata pada diri sendiri, "Gapapa nanti nangis, tapi jangan lama-lama, setelah itu bangkit lagi. Allah punya rencana yang lebih baik."
Tapi ternyata gak bisa ngontrol juga. Apalagi waktu itu ayah lagi gak ada dirumah dan rasanya bingung mau dilimpahin ke siapa sedihnya. Beruntung, masih ada pasukan moodbooster yang biasa meramaikan whatsapp, setelah sebelumnya bahkan gak berani untuk nyalain handphone karena katanya belum berani nerima pertanyaan 'Gimana fah?' dari orang-orang.
Setelah itu, mulai muncul pertanyaan-pertanyaan dari dan untuk diri sendiri, rasa bersalah yang dari awal muncul sudah makin membesar, kalau diibaratkan balon, mungkin sedikit lagi akan pecah. Merembet ke khayalan dan angan-angan yang diawali dengan kata 'Seandainya'.

Dan, Alhamdulillah langsung disadarkan, bahwa itu gak boleh.

Normalnya setelah tau gak lolos, ya langsung lanjut belajar untuk SBM. Tapi seperti belum sadar sepenuhnya, buku SBM terbuka lebar, tapi pikirannya gak tau melayang kemana.

Kayak belum pernah ngerasain jatuh aja, tapi namanya jatuh ya tetap saja rasa sakitnya selalu berasa dan gak bisa di-'udah biasa'-in, dan setelah itu sadar bahwa sebentar lagi juga memasuki masa dimana bakal ngerasain jatuh yang lebih-lebih, karena hidup gak selalu sejalan dengan apa yang manusia mau dan gak ada yang namanya benar-benar istirahat.

Perlahan rasa bersalahnya berubah jadi perasaan yuk-evaluasi-diri-dulu.
Iya,evaluasi diri. 'Coba berkaca sama mereka yang udah mendapatkan mimpinya, pasti kamu banyak kurangnya.'

Mungkin karena terlalu berharap. Karena sebenernya yang menentukan besar kecilnya perasaan kecewa ya... besar kecil harapannya. Berharap gak harus mengulang untuk berusaha kedua kalinya.

Mungkin karena terlalu sombong. Iya, sombong. Entah bagaimana, tapi yang namanya penyakit hati itu mudah banget untuk masuk bahkan nyelip diantara perasaan-perasaan lainnya.


Mungkin karena usaha selama ini belum terlalu besar, belum terlalu pantas untuk langsung mendapatkan hal itu. Mereka yang berhasil mendapatkan itu, diantaranya pasti ada yang selama ini bertahan untuk terus berjuang, bahkan disaat orang-orang terlelap, atau mungkin menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berjuang sekalipun yang diperjuangkan agak susah buat dia. Menjadikan belajar itu kebutuhan, bukan keharusan, bukan sesuatu yang harus dilakukan dengan 'sedikit' terpaksa. Walaupun sedikit, berarti gak sepenuhnya ikhlas kan?

Mungkin masih banyak hal yang berhubungan dengan hal ini yang harus diperbaiki. Harus dibenahin sebelum bisa dapetin hal itu. Contohnya mungkin, hubungan dengan orangtua, dengan saudara, atau dengan orang-orang disekitar. Gak, bukan berarti ada sesuatu yang buruk. Tapi mungkin tanpa disadari ada perbuatan-perbuatan yang meninggalkan bekas di hati dan menghalangi sebuah doa. Bukan ber-suudzon, tapi perasaan bersalah.

Dan yang paling menohok itu ya..

Mungkin kurang serius mintanya sama Yang Punya Segalanya,Yang Mengatur Segala Urusan Hingga Hal Yang Terkecil. Seperti yang sering ditemuin di media sosial, kata-kata : "Jodoh itu sudah ada yang ngatur,deketin aja yang ngaturnya." itu bener, cuma ganti aja kata jodoh dengan segalanya, karena takdir gak cuma jodoh kan..

Salah satu teman yang mendapatkan bilang, " Hitungan manusia gak berlaku bagi Allah fah,.."


Satu lagi pelajarannya, jangan sering-sering lihat kebelakang juga, karena itu kadang bikin kita jadi membanding-bandingkan apa yang dimiliki orang lain dengan apa yang kita punya. Padahal setiap manusia udah punya porsi rezekinya masing-masing dan itu gak akan jatuh ketangan orang lain. Karena Allah memberikan cobaan gak bakal lebih besar daripada kemampuan seseorang. Pas, atau mungkin lebih mudah, dan  setiap cobaan itu sudah satu paket dengan 'kunci jawabannya' , tinggal pilihan manusia mau berusaha atau langsung nyerah gitu aja.

Teman itu bilang lagi, " Allah sedang merencanakan sesuatu yang lebih baik untuk kamu fah,dan itu bukan sekarang saatnya.."

Ah. Mungkin cukup. Karena pertarungannya belum selesai, musuhnya masih banyak.
Untuk para pejuang yang masih berperang, ayo rapatkan barisan, siapkan tameng terkuat,kuda tercepat dan pedang paling tajam.*kenapa kuda? karena prajurit berkuda itu terlihat lebih gagah,haha 

Jangan lupa sertakan Allah dalam setiap usaha, kita pasti bisa ! :)