Blinking Hello Kitty Angel Jurnal Bunga Matahari: 2016

Selasa, 16 Agustus 2016

Untuk kamu
Perempuan calon bidadari syurga-Nya.
Penguat di setiap keluh yang terucap
Penenang di setiap amarah yang siap membuncah

Untuk kamu
Teman kecil yang dipertemukan kembali
Dalam bingkai kisah yang luar biasa indah
Perjuangan yang tak kenal lelah

Untuk kamu
Yang tingkah lakunya adalah pengingat dalam setiap kelalaian
Ucapannya bagaikan penyejuk dalam kegundahan
Allah mempertemukan kita kembali, bukan tanpa alasan.

Untuk kamu
Pemberi pelukan hangat pertama
Ketika ibu pergi untuk selamanya
Biarkan bahumu ditumpahkan seluruh air mata

Semoga setiap langkah selalu diberi kekuatan
Maaf jika setiap penyemangat hanya dapat dibisikkan dalam hening
Terimakasih atas setiap kekuatan yang diberikan dalam doa
Peluk rindu dari jauh

                                                                                 ***

Untuk seseorang yang sedang pindah kampus ke Serang. 
Yang setiap direncanakan untuk bertemu, namun ternyata waktu selalu tak searah.
Masih menantikan untuk makan ice cream atau takoyaki berdua lagi, lho.
Semangat untuk masa depan, semoga lain kali kita dipertemukan.
 Big big big virtual hug !




Kamis, 11 Agustus 2016

Kalau aku menangis,

Lalu siapa yang menghapus air matamu ?


Selasa, 26 Juli 2016

Mungkin bukan aku saja yang khawatir ketika beranjak dewasa.
Bilangan yang tak lagi diawali dengan angka 1, tanggung jawab, tuntutan untuk dapat memenuhi sesuatu, dan lainnya.

Semoga seseorang lain yang selalu dibayang-bayangi itu semua, 
Diberikan kekuatan yang lebih besar dari apa yang akan diterima
Diberi hati yang lebih lapang dari apa yang akan terjadi
dan, diturunkan karunia-karunia yang tak terduga sebelumnya.

Semoga. 

Senang.

Ada seorang anak,
yang lupa bahwa tak lama lagi umurnya tak lagi belasan.
Bahkan mungkin Ia sudah kurang pantas disebut 'seorang anak', 
yang masih memiliki rasa senang yang sama 
seperti bertahun-tahun lalu.
Ketika mendengar suara mesin kendaraan menuju rumahnya, 
dan tak lama kemudian dimatikan.

Ada seorang anak,
yang dulu senang ketika mendengar suara engsel gerbang yang berdecit.
Sore hari sebelum magrib menjelang.
Padahal, yang ditunggu tidak pergi selama satu atau dua tahun lamanya.
Namun rasa senang itu selalu sama.

Meskipun tak ada yang istimewa
karena itu terjadi setiap hari
Dan,
tak ada hal istimewa yang akan dilakukan bersama yang ditunggu.

Hanya saja,
anak itu senang mendengar keduanya pulang.
Duduk ditengah keduanya ketika makan.
Bahkan ketika tak ada percakapan.

Ia hanya senang.
Memperhatikan raut wajah, memastikan mereka baik-baik saja.
Perlahan bertanya jika menyadari ada sesuatu yang salah.

Ia hanya,
ingin keduanya tahu bahwa ia berusaha untuk selalu ada,
untuk mendengar segalanya.
Tak akan membiarkan mereka sendiri.
Walau sang anak tahu kenyataannya,
mendengarkan perasaannya sendiri pun kadang tak bisa.

Ada seorang anak, 
Dengan rasa yang sama.
Di setiap sore yang sama.
Menunggu suara yang sama.

Walaupun saat ini,
Ia tak bisa lagi mendengar salah satunya.

Kamis, 21 Juli 2016

Malu

Malu.
Ketika orang lain mendeskripsikan kita dengan hal-hal yang baik.
Tetapi kita tahu itu hanyalah sebuah tampilan luar. Sisi lain dari diri kita yang lain.

Malu.
Ketika orang lain menggantungkan harapan yang tinggi kepada kita.
Tetapi kita tahu kita belum seberani itu untuk mewujudkan semua harapannya.
Mereka hanya 'tak sengaja' melihat kita saat momen-momen terbaik.

Malu.
Ketika mereka tahu hanya yang 'baik-baiknya' saja.
Mengharapkan yang baik-baik, menginginkan yang terbaik,
dari kita.

Ketika kita tahu,
Diri ini memiliki banyak sisi.
Setiap keburukan yang dilakukan,
Tak diizinkan oleh Allah untuk diketahui siapapun,
Biarkan lama-kelamaan kita yang merasakan pedih dan menyesalnya sendiri.
Tak perlu jadi gunjingan atau sebuah cela untuk diperbincangkan.
Karena rasa berdosa akan jauh lebih sakit ketika hanya diri sendiri yang mengetahui.
Hanya diri sendiri yang terbebani,
dan mengelabui setiap manusia yang ditemui.

Sedangkan disini, sampai saat ini, kita masih tertatih, bahkan terkadang diam karena lelah.
Untuk merubah setiap keburukan menjadi kebaikan.
Untuk tidak tampil dengan baik, tetapi berkepribadian baik.

Tersenyum samar untuk setiap pujian dan harapan, sembari berharap....
Semoga setiap yang terlantun dalam suara, atau yang tertulis dengan pena, tentang 'baiknya' diri kita,
menjadi sebuah untaian doa yang tak henti-hentinya melingkupi diri.




Senin, 01 Februari 2016

" Mereka yang paginya diisi dengan penuh keluhan, lupa bahwa bahagia itu sesederhana mendengar suara Ibu-nya di dapur. Bersyukur itu semudah dapat memanggil namanya dan memeluknya dari belakang.
Sebab, sebagian orang hanya bisa membayangkan. "

Sabtu, 30 Januari 2016

" Karena rindu itu cukup diri sendiri dan Tuhan yang tahu, " - 

" Menaruh harapan besar pada manusia itu, harus siap dengan kekecewaan paling menyakitkan"- 
Selalu ada tempat untuk berteduh. Jika kamu memasrahkan segalanya pada Allah. Jika kamu percaya bahwa Ia-lah pengatur segalanya. Tak akan ada yang terjadi, dan tak akan ada yang terhenti , jika Ia menghendaki.
Ia-lah pengatur segala rutinitasmu, penentu baik buruk harimu, mengerti senang dan sedihmu.

Hanya saja,

Kita sedikit sulit ya, untuk berprasangka baik dalam setiap keadaan ?
Sulit menumbuhkan prasangka baik jika hati terlanjur dipenuhi emosi.
Kita tak cukup sabar untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya dan belajar menerima.

Ah manusia. Sudah sebegitu menyebalkan tingkahnya pun, Allah tetap sayang.

Setiap oksigen yang kau hirup, setiap gerak yang kau lakukan, setiap butir nasi yang kau makan, kau pasti tahu itu milik siapa.
Bahkan badan itu pun, kau masih dipinjami-Nya kan?

Bersabar dan bersyukur.
Semoga selalu dimudahkan untuk melakukan dua perkara tersebut yang cukup berat untuk sebagian kita, ya.


Rabu, 20 Januari 2016

Baru saja kemarin heboh soal pengisian irs atau rencana studi. 
Semua mahasiswa ingin dosen yang direkomendasikan, ingin dosen yang favorit.
Termasuk saya.

Tetapi ditengah euforia itu, seorang kakak senior yang sedang dalam masa penyusunan tesis berkata,
" Udah tenang aja, dapat dosen siapa aja ya gapapa. Yang membolak-balikkan hati dosen juga Allah kok, banyak-banyak di doain aja dosennya. "
..dan itu cukup membuat kami yang sedang harap-harap cemas terdiam dan meng-iya-kan dalam hati.

Selasa, 19 Januari 2016

Lihat dari  kaca jendela kereta.

Perjalanan stasiun demi stasiun itu cukup melelahkan memang,
Terlebih ketika kereta penuh dengan manusia dengan bermacam kepentingannya.
Sesak.
Hanya ada dua pilihan, menguatkan telapak tanganmu pada pegangan,
atau biarkan tubuhmu terombang ambing lautan manusia seirama dengan laju kereta.
Tetapi,
Setiap perjalanan pasti meninggalkan cerita, katanya.
Kau bisa memetik makna dari setiap hal yang kau saksikan dari balik kaca jendela kereta.

Hamparan sawah dan padang rumput hijau.
Bahkan setiap detail ciptaan-Nya dapat menyejukkan mata setiap manusia.

Keramaian pasar dengan gedung-gedung tinggi yang membelakanginya, seakan-akan kau dapat merasakan aktivitas setiap manusia di dalamnya.
Para pedagang yang berusaha menjemput rezeki halal walau harus berpeluh-peluh,
Para Ibu dengan berbagai pikiran kebutuhan orang-orang yang disayangi.
' Kira-kira masakan apa yang ingin dimakan anak-anak hari ini ? '
' Sepertinya Si Bungsu memerlukan seragam baru '
' Apa saja kebutuhan rumah yang harus dibeli ? '

Selanjutnya..

Sekolah. Penghantar impian dan cita-cita anak-anak bangsa.
Ada mereka yang sedang bersungguh-sungguh mengikuti pelajaran, tak lama lagi akan datang masa ujian.
Ada juga mereka yang merehatkan sejenak pikiran dan tubuh yang lelah dengan segelas minuman, dan mereka yang berlari dengan tawa . Menikmati sebelum datang masanya mereka harus dibebani dengan berbagai pikiran dan permasalahan orang dewasa.

Jangan lupakan, bahkan untaian makna indah dapat kau petik dari sebuah pemandangan..

Pemakaman. Bahwa itulah jalur yang akan membawa manusia ke sebenar-benarnya tempat kembali. Jalur yang sebagian dari kita lupa.
Bahwa setiap yang kau inginkan, kau butuhkan, kau sayangi dan yang kau khawatirkan tak akan berguna lagi.

Ayo, lihat dari kaca jendela kereta.
Mencoba mengamati kehidupan yang ada di luar sana, memetik setiap pelajaran yang mungkin tak kau dapatkan di tempat tujuanmu.





Minggu, 17 Januari 2016

Puncak ketika seseorang menempati posisi istimewa dalam hidupmu adalah,  kamu berpikir bahwa tak ingin hanya bersama di dunia.
Harapannya adalah harapanmu, bahkan senang sedihnya akan kau rasakan juga.
***

Salah satu hari bahagia di liburan ini adalah (akhirnya) punya kesempatan untuk bertemu lagi sama salah satu teman SMA. Kurang lebih sudah 3 bulan, selalu ada saja hal yang membuat susah mengatur jadwal untuk bertemu, dan akhirnya, hari jum'at yang lalu, Allah memudahkan untuk bertemu.

Karena tahu diri memiliki kepribadian yang sulit untuk berteman dan cocok dengan seseorang. Jadi ketika menemukan seseorang yang benar-benar 'sesuai', itu sangat (amat) menyenangkan. Rezeki dan karunia itu gak sebatas harta, dipertemukan dengan seseorang yang 'sesuai'  juga.. manusia merasa bahagia, kan?

Dari awal membayangkan akan ada banyak cerita yang keluar dari masing-masing, berdasarkan pengalaman masa sma yang gak ketemu sabtu minggu atau bahkan cuma selang beberapa jam aja akan ada cerita-cerita heboh dan seakan-akan gak ada orang lain di muka bumi ini selain kita berdua.

Ternyata...

Benar. Tiga jam di kedai donat rasanya kurang cukup untuk menceritakan semuanya. Dari hal-hal serius soal masa depan sampai hal-hal sepele tentang bagaimana kepribadian kita yang seakan-akan 'tertukar' saat ini., dan ketika waktu memaksa untuk menyudahi pertemuan rasanya berat, karena tahu akan susah lagi untuk mengatur waktu bertemu.

Semoga dimudahkan selalu untuk setiap urusan kita ya, dan semoga waktu dimana intensitas waktu kita  untuk lebih sering bertemu juga segera datang, aamiin.