Saling mengingatkan itu
memang sebuah keharusan.
Tapi
ada sesuatu yang perlu digaris bawahi,
Mengingatkan
dalam kebaikan dengan cara yang baik.
Cara
yang baik. Bukan hanya sebuah cara yang dianggap sekelompok orang baik.
Sudah
menjadi sebuah trend mengingatkan di
media sosial, dengan sebuah gambar dan kata-kata. Namun yang menjadi
permasalahannya adalah bagaimana gambar dan kata-kata tersebut dapat
mengantarkan maksud si pembuat dalam menyampaikan kebaikan jika tidak disampaikan
dengan pengantar yang baik?
Pertanyaannya adalah, tersampaikan kah maksud sang pembuat ?
Kenyataannya
yang saya pahami pun pun, agama islam yang mulia ini melarang seorang muslim
untuk menakut-nakuti saudaranya.
Mereka
yang berhati lembut dan sensitif mungkin langsung menghakimi dirinya sendiri
setelah melihat pengingat tersebut. Mengapa mereka belum bisa berubah untuk
jadi lebih baik, dan bersyukur melihat pengingat tersebut.
Namun sebagian yang
lain? jiwa mereka mungkin memberontak, berusaha memutar balikkan keadaan,
mencari-cari kesalahan si pembuat dan menimbulkan perselisihan. Sampaikah
maksud pengingat tersebut? tidak.
Beberapa waktu yang lalu saya menemukan sebuah gambar yang kemudian saya sesali mengapa tidak
menyimpannya. Pada intinya adalah, yang harus kita perlakukan lemah lembut dan
motivasi dengan kata-kata “ kamu adalah
orang baik yang sedang berproses untuk menjadi lebih baik “ adalah orang
lain, dan yang pantas untuk dihakimi dengan kalimat “ memangnya kanu sudah baik ? ” itu adalah diri kita sendiri.
Baiknya, sebelum membuat ‘pengingat’ untuk orang lain adalah, posisikan diri kita
sebagai sang penerima pengingat. Senangkah, marahkah, atau sedihkah kita jika
menerima pengingat semacam itu. Sesuatu yang disampaikan dengan hati akan lebih
mudah untuk sampai ke hati, itu benar. Jangan sampai maksud baik kita malah
menimbulkan sebuah perselisihan, bukan menjadi sebuah pencerahan. Jangan sampai
maksud baik kita membuat kita membusungkan dada, membuat kita berpikir
seolah-olah kita adalah manusia yang paling benar.
Ditulis di Bogor,
22 Juni 2016. Malam ke 17 Ramadhan.