Blinking Hello Kitty Angel Jurnal Bunga Matahari: November 2020

Jumat, 13 November 2020

pasangan idaman.

Setiap orang pasti punya gambaran pasangan impian.
Termasuk aku.
Pokoknya harus soleh, rajin shalat, rajin ngaji, semangat menghafal Alquran, baik akhlaknya dan punya segunung kriteria.

Tapi kemudian aku berpikir,
"Sebelum 'mencari', kenapa tidak menjadi?"

"Kenapa cuma berpikir, "Pasti aku bangga dan bahagia punya pasangan seperti itu" 
bukannya,
"Aku mau pasanganku bangga dan bahagia memiliki pasangan sepertiku"?


kita semua berharga.

Seorang perempuan harus merasa bahwa dirinya seorang putri, atau ratu.
Bukan, bukan berarti dia harus kaya, cantik, dan berkuasa.
Bukan juga dia menjadi sombong, arogan, bisa mendapatkan segalanya, apalagi memperlakukan orang semaunya.

Tapi, setiap perempuan harus merasa bahwa dia sangat dijaga.
Tidak ada yang sembarangan boleh menyentuhnya, 
bahwa dalam menentukan beberapa hal dia punya kuasa, 
termasuk sikap dan prinsipnya.

Setiap perempuan harus merasa bahwa dia adalah pahlawan super. 
Bukan, bukan berarti dia harus punya kekuatan khusus, tidak tersakiti oleh siapapun atau dengan apapun, dan bisa menolong semua orang. 
Tapi,
Dia harus percaya bahwa sebesar apapun beban yang Tuhan sandarkan padanya, 
dia pasti bisa. 

Setiap perempuan harus merasa bahwa dirinya manusia biasa. 
Bukan, bukan berarti tidak bisa apa-apa. 
Tapi, dia tidak lupa bahwa tanpa Tuhannya, dia bukan-apa-apa.
Dia juga senantiasa sederhana. 

Pada intinya, setiap perempuan harus merasa bahwa dirinya berharga.






prasangka baik.

Aku pernah membaca sebuah tulisan,
"Tanda masalah kita hampir selesai adalah ketika kita berprasangka baik kepada Allah."

Ternyata bukan "hampir selesai".
Tapi menurutku, "sudah selesai".


Tuhan, aku iri.


Tuhan, 
Maaf aku merasakan ini.
Dulu aku iri dengan orang-orang yang lebih 'tinggi'.
Berpelesir ke berbagai macam negeri.
Hingga aku sadar, aku tidak mau terlalu mencintai dunia ini.

Tapi ternyata rasa iri itu datang lagi,
Aku iri dengan orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya.
Aku iri pada mereka yang bisa dalam memahami untaian ayat suci.
Aku iri dengan mereka yang selalu memuji-Mu di dalam hatinya.
Mereka yang selalu memohon ampun pada-Mu hingga terlelap.
Mereka yang bisa mengalahkan rasa takut untuk lebih dekat kepada-Mu di sepertiga malam.
Mereka yang waktunya dipenuhkan dengan menebar kebaikan.
Mereka yang karena-Mu, mampu menahan lapar. 
Aku iri, iri kepada mereka yang tak ada rasa tidak puas dalam hatinya.
Aku iri pada mereka yang tetap bisa memuji-Mu meskipun dalam keadaan sempit.

Tolong,untuk kali ini,
Biarkan rasa iri ini terus menjalar, merasuki, hingga aku bisa seperti orang-orang itu.
Hingga suatu saat nanti, tidak ada rasa iri dalam hati ini.
Hanya rasa damai yang memenuhi ruang hati, karena Engkau satu-satunya penguasa di dalamnya.
Tolong, tanamkan lebih dalam rasa ini.

Cibinong,2 Juli 2012