Blinking Hello Kitty Angel Jurnal Bunga Matahari: April 2020

Sabtu, 25 April 2020

Jika kamu masih bisa melihat perempuan yang melahirkanmu secara nyata,
apalagi bisa memeluknya,

berhentilah mengeluh dan mempertanyakan soal kebahagiaan hidup.

Dia kebahagiaanmu.

Sedang kamu lebih sering menyia-nyiakannya. 

Tanpa kamu sadari tidak semua orang bisa mendapat kebahagiaan yang sama.

Rabu, 15 April 2020

Biar Allah yang Menjaga

Ketika kamu sedang sedih atau merasa takut dengan sesuatu yang belum terjadi,
lalu ternyata tidak ada satupun manusia yang bisa membantu,
tenanglah.

Ketika kamu mengkhawatirkan seseorang,
dan jarak membuat kalian terhalang. 

Ingat cerita Raja Abrahah dan tentara bergajah? 
Kalut dirasakan para penduduk Mekah. 
Mereka sudah berusaha, tetapi merasa tidak akan bisa membendung serangan Abrahah dan pasukannya. 
Termasuk melindungi Ka'bah. 
Akhirnya mereka memilih untuk pasrah dan menyerah kepada Sang Pemilik Segala.

Seketika Allah menunjukkan kuasa-Nya.
Kota Mekah sepenuhnya Dia jaga.
Tanpa perlawanan apa-apa dari penduduk Mekah,
Abrahah dan pasukannya satu per satu binasa. 
Bahkan Ka'bah tak tersentuh sedikit pun juga. 

Maka,
ketika masalah dan ketakutanmu tidak bisa sirna
dan tak ada satupun bantuan manusia,
percayalah,
Allah langsung yang akan mengatasinya,
tanpa perantara. 
Melalui keajaiban-keajaiban yang bahkan kamu pun tidak dapat menerka. 

Berbahagialah, 
Saat itu mungkin Allah ingin kamu "kembali" seutuhnya. 
Memohon, merajuk, menangis, meminta.
Dan Dia akan tunjukkan kuasa-Nya. 

Allah yang akan sembuhkan luka.
Allah yang akan melapangkan dada.
Allah yang akan atasi ketakutan
Allah yang akan menenangkan pikiran.
Allah yang akan menjauhkan bisikan-bisikan buruk dari dalam perasaan. 

Dan kamu akan merasa tidak lagi butuh siapa-siapa.

Senin, 13 April 2020

Salah satu alasan kamu harus bersikap baik ke semua orang adalah,

Ada manusia-manusia yang berusaha terlihat baik-baik saja,
padahal pikirannya berantakan
atau
perasaannya hancur
atau 
jiwanya sedang rapuh.

Kamu tidak tahu sebesar apa usahanya untuk sekedar menegakkan tubuh,
dan menjalani hari seakan tidak ada hal buruk yang terjadi.

Kamu tidak tahu pikirannya masih sulit memahami dirinya sendiri.
Dia bahkan bisa saja tidak mengerti apa yang sedang dia alami.

Dia ingin bercerita,
tapi tidak tahu pada siapa,
atau takut orang orang tidak akan peduli.

Dia ingin menangis,
tapi tidak ingin terlihat lemah
dan dinilai payah.

Siapa saja bisa menjadi "Dia".

Mungkin saja temanmu,
yang terlihat bersemangat di meja kerjanya,
yang senang berkelakar dan menghidupkan suasana.

Namun,
kamu tidak pernah menduga,
ketika malam tiba,
di atas bantal sambil menangis dia menenggelamkan kepalanya.

Sabtu, 11 April 2020

Semoga Allah selalu merahmati para ibu atau para perempuan tangguh yang bisa bertanggungjawab atas seluruh pekerjaan rumah.
Baik mereka yang sepenuhnya di rumah, 
atau mereka yang juga harus bekerja. 

Semoga Allah juga selalu merahmati para bapak atau para lelaki yang sadar,
bahwa dirinya juga memiliki peranan dalam rumah tangga selain mencari nafkah dan tidak keberatan untuk membantu pekerjaan rumah. 


Karena ternyata itu susah. 

Rabu, 08 April 2020

Nangis aja dulu, gapapa.

Kaget, ya, dengan perubahan yang tiba-tiba?
Berantakan, ya, semuanya?
Bingung, ya, apa dulu yang harus dibenahi dan mana dulu yang harus dilakukan selanjutnya?

Gapapa,
kalau mau nangis, nangis dulu aja.

Gapapa, 
kalau bingung harus bagaimana. 

Akui saja kalau kamu manusia.
Kamu butuh waktu untuk menerima. 
Terkadang kamu butuh tempat untuk menumpahkan segalanya. 

Kalau sudah lega,
ayo berpikir jernih lagi. 
Kita mulai merapihkan semuanya dengan 
rasa syukur dan sabar yang teramat besar.
Lalu pelan-pelan kita susun rencana satu persatu. 

Percaya,
kamu pasti bisa.

Kalau lelah, 
istirahat sejenak juga tidak masalah.

Tidak apa-apa. Tenang saja.

Selasa, 07 April 2020

Ternyata Sayang itu Bentuknya Beda-Beda, ya.

"Jangan naik angkot dulu. Naik grab boleh tapi pake helm sendiri."
"...terus pulang pergi harus naik ojol?"
beliau tidak memberi jawaban. 

Jam 16.00:
 "Keluar kantor jam berapa? Tunggu ya"

Aku yakin beliau tidak lupa umurku sudah menginjak 22.

Jumat, 03 April 2020

Kamu dan Gawaimu

Aku heran dengan mereka yang bisa seharian memegang gawainya. Saat makan, saat menonton tv (jangan tanya bagaimana mereka melakukannya), pun saat diajak bicara. Padahal mereka hanya berkali-kali mengecek media sosial saja. Bukan sesuatu yang penting, bekerja misalnya. Mata mereka tidak bisa terlepas dari layar yang menyala, hanya sesekali saja. 

Apa mereka tidak ingin sesekali menatap mata orang yang sedang berbicara dengan mereka secara nyata?

Apa mereka tidak takut menyesal karena tidak menghabiskan waktu dengan orang-orang yang berharga ketika mereka sudah tidak ada? 

Apa mereka tidak mau menghabiskan lebih banyak waktu untuk lebih dekat dengan Zat yang membuat mereka ada? 

Terlebih mereka yang terlalu berlebihan menghabiskan waktu dengan permainan. 
(Mobile legend, kita sebut saja salah satu contohnya :P)

Lebih baik jangan ajak bicara ketika mereka sedang asyik dengan permainan itu. Kamu hanya akan sakit hati, percaya padaku. 




Bukan berarti tidak boleh, bukan. Tapi semua harus ditempatkan pada porsinya. Balon saja akan meledak jika dia menerima udara terlalu banyak dari kapasitas yang bisa dia terima. Begitu juga dengan sesuatu hal yang dilakukan dengan berlebihan di luar batasnya. 

Aku sangat menghargai orang-orang yang ketika diajak bicara, melepaskan pandangan dari gawai mereka. 
Apalagi jika terlebih dahulu meletakkannya, lalu mendengarkan secara saksama.
Bahkan jika perlu menatap mata.  
Karena, 
siapa yang tidak bahagia jika diperhatikan benar-benar ketika sedang bercerita? 


Kalau tidak, lebih baik ceritaku ditulis saja. Dengan begitu, aku tidak berharap untuk didengar atau mendapatkan tanggapan. 
Salah satu cara terbaik untuk melindungi perasaan. 
Ya, kan?

Rabu, 01 April 2020

Pada siapapun,
aku tidak mau menaruh harapan.
Apalagi menyimpan perasaan.

Karena jika aku lakukan,
aku tidak dibekali buku panduan
tentang bagaimana agar semua itu bisa dilenyapkan.