Blinking Hello Kitty Angel Jurnal Bunga Matahari: Maret 2020

Jumat, 27 Maret 2020

Manusia itu terkadang lupa
Bahwa sejatinya di dunia ini 
dia tak punya kuasa apa-apa

Pernah merasa sangat sedih,
lalu tiba-tiba datang hal-hal yang membuat bahagia?

atau 

Pernah merasa sangat bahagia, 
tiba-tiba kesedihan merenggutnya? 

Pernah terlalu menyukai sesuatu,
atau seseorang,
tetapi seiring waktu perasaan itu berubah begitu saja?
atau sebaliknya?

Nah kan,
Bahkan atas hatinya,
manusia tak punya kuasa.
Pernah merasa heran dengan kehadiran seseorang yang sebenarnya tidak kamu harapkan?

Kamu bertanya-tanya pada Tuhan 
mengapa dengan orang seperti dia kamu dipertemukan.

Mungkin,
dia termasuk orang-orang
yang memang sudah ditakdirkan 
hadir untuk menjadi pelajaran,

atau kenangan. 

Kamis, 26 Maret 2020

Lagi-lagi,
terjatuh pada kesalahan yang sama?

Ya sudah, apa boleh buat.

Waktu tidak bisa diulang juga. 

Yang sudah terjadi ya memang seharusnya terjadi. 


Tapi, 
Janji, ya, ini yang terakhir kalinya? 

Meskipun awalnya tidak terasa,
kalau berkali-kali jatuh,
lama kelamaan, kan, sakit juga. 

Rabu, 25 Maret 2020

Kamu yang menangisi seseorang
karena sesuatu yang diatasnamakan rindu
padahal dia tidak ada ikatan apa-apa denganmu,
berhentilah. 
Salahkan dirimu sendiri. 

Bukan salahmu ketika suatu hari, 
sosoknya tertangkap matamu.

Salahmu adalah ketika tentang dirinya mulai kau cari tahu.
Salahmu berani membuka hati.
Salahmu menaruh harapan
dan merangkai angan-angan tinggi.
Salahmu ketika membiarkan diri terhanyut perasaan.
Semua kekurangannya kamu kesampingkan.
Bahkan, larangan Tuhan juga kamu lupakan. 

Ketika sadar,
kamu katakan sudah terlanjur sulit untuk melupakan. 

Dasar. 

Bersyukurlah kamu diingatkan Tuhan. 

Ayo, segera lupakan.
Tutup kembali hati.
Putus semua harapan.
Hancurkan semua angan-angan.
Lawan setiap perasaan. 

Apa yang sudah kamu yakin ada padanya? 
Akhlak mulia? 
Ilmu? 
Perangai dan kebiasaan baik?
Sudah sesuai dengan kriteria?

Jika kamu belum bisa menjawabnya, 
ayo, buka mata.
Kamu belum mengenalnya.
Dia belum terlihat apa-apa.
Hanya saja, di matamu yang berkabut dia terlihat nyaris sempurna. 
Melengkapi apa yang padamu belum ada. 

Sadar. 
Mungkin hanya kata-kata manis yang kalian umbar.

Jika kamu dan dia
berani berkata atas nama cinta,
mana buktinya? 

Cinta dibuktikan hanya dengan satu cara.

Dengan diucapkannya sebuah perjanjian yang menggetarkan langit dan dunia. 

Jika memikirkan itu saja kamu langsung merasa pusing,
tata saja terlebih dahulu hidupmu dan hidupnya masing-masing. 

Mengerti? 



Selasa, 24 Maret 2020

Memang sedih rasanya jika kamu tau seseorang yang kamu sayang
terjerat dalam suatu hal yang salah 
dan menjadi sebuah kebiasaan
tetapi kamu tidak punya kuasa untuk menghentikan. 

Kamu bisa berupaya,
tapi tidak bisa mengubah dia sepenuhnya.

Sampai pada titik lelah kamu rasakan,
dan menyerahkan semuanya pada Tuhan.

Rasanya tidak rela
jika dia yang selama ini kamu jaga
sedemikian rupa,
melakukan hal yang kamu benci
berulang kali. 

Dia tetap menjadi orang yang kamu sayangi.
Padahal, 
rasanya ingin tidak peduli lagi
memandangnya setengah hati
atau bahkan membencinya setengah mati.

Ya sudah.
Lakukan saja apa yang kamu bisa.

Berusaha untuk melihat sisi baiknya,
menerima bahwa dia hanya manusia,
berupaya mengubahnya, 
sambil terus merajut untaian doa.

Percayalah,
Tuhan tidak akan mengabaikan kepasrahan hamba-Nya. 
"Kamu terlihat jauh lebih baik. 
Lebih ceria. 
Lebih bahagia. 
Sedang jatuh cinta, ya?"

"Hah?

Oh, iya! 

Aku sedang jatuh cinta. 

Aku sadar, 
kalau ternyata dia berharga.
Apalagi,
dia hanya ada satu di dunia.

Tadinya,
yang aku perhatikan
hanya semua kekurangan.

Aku mau dia jadi sempurna
padahal,
itu bukan dasar manusia. 

Sekarang, aku lebih menerima. 

Dia memang banyak kekurangan.
Tapi, dia juga makhluk Tuhan
yang diciptakan bukan untuk sebuah kesia-siaan. 

Bahkan, 
jika dia mau berusaha dan meminta, 
setiap kekurangan 
pasti bisa dengan mudah ditutupi oleh Tuhan.

Menerima dia apa adanya,
adalah salah satu caraku untuk mensyukuri karunia. 

Oleh karena itu, 
aku memilih untuk lebih mencintai,
memahami,
menghargai,
menyayangi
dia.

Dan yang terpenting, 
dia itu, 
diriku."
Malam itu, 
ayah mengajakku berbicara.

Sayangnya,
aku tidak bisa fokus dengan apa yang dia ucapkan.

Bukan, bukan tidak sopan. 

Rambutnya yang memutih,
kantung matanya yang semakin terlihat,
raut wajah lelahnya,
baru kali ini aku benar-benar memperhatikan. 

Padahal di setiap harinya,
ia tetap terlihat tangguh seperti biasa. 


Sepertinya aku lupa.
Bahwa ayahku,
sejatinya hanya seorang manusia biasa.

Salahnya,
mengapa melakukan banyak hal dan menutupi semua kelemahan
dengan nyaris sempurna?



Percakapan malam itu pun selesai.

Bukan hal sedih yang menjadi perbincangan,

tapi hatiku
seketika penuh kekhawatiran.

Senin, 23 Maret 2020

"Jangan sedih."
"Jangan takut."
"Gak boleh kesel."
"Masa gitu aja capek?"
"Merasa hampa? Ah, kamu cuma berlebihan."
"Masa sih, sedih sampai tidak bisa apa-apa?"
"Jangan terlalu terbawa perasaan.
"Kamu 'kan laki-laki, masa nangis?"
"Perempuan gak boleh cengeng."



Tapi, kan, kita manusia? 
Selama tidak berlebihan, tidak boleh juga?

Minggu, 22 Maret 2020

Tidak apa-apa jika,
saat ini kamu sedang sering merasa bingung
menentukan hal yang harus dilakukan selanjutnya.

Tetap pada hal yang sudah ada,
rasanya, kok, begini-begini saja. 
Tapi,
mau melangkah kemana,
juga belum tahu arah dan tujuannya.

Kemudian perasaanmu memburuk,
dan merasa semua yang kamu lakukan sia-sia.
Usahamu tidak ada gunanya.

Tidak apa-apa juga jika,
suatu waktu kamu membandingkan diri,
dengan seseorang yang muncul fotonya di sosial media,
dan merasa dia unggul dalam segalanya. 

Tidak apa-apa.
Kamu manusia.
Perasaan-perasaan seperti itu wajar untuk ada.

yang harus kamu selalu ingat,

Kamu berharga.
Tuhan menciptakanmu dengan sebuah tujuan.
Tujuan-Nya memang kasat mata,
tapi tidak ada yang namanya kesia-siaan.
Semua usaha dan proses masuk penilaian.

Kamu belum tahu, kan, kondisimu 10 tahun ke depan?
Kenapa tidak dirangkai kisah indahnya dari sekarang?

Pelan-pelan saja,
jangan terburu-buru.

Percaya,
semua hal baik yang kamu lakukan,
akan mengantarkan kamu kepada kebahagiaan.

Entah sesuai keinginan
atau yang sebenarnya kamu butuhkan.
Pada dasarnya apapun yang dipilihkan Tuhan itu kebaikan, ya kan?

dan ingat,

Kamu berharga.
Hanya ada satu kamu di alam semesta.
Pun ada yang menyamai rupa,
tapi yang benar-benar seperti kamu, jelas tak ada.

Ada orang-orang yang bersyukur dan bahagia
atas terciptanya kamu di dunia.

Aku, salah satunya. 

Jumat, 20 Maret 2020

Apa? 
Kamu mau mencari kebahagiaan yang benar-benar bahagia? 

Ya tidak ada. 

Memangnya kamu pikir ini surga?
Kata orang, 
Sesuatu yang indah dan rasanya ingin kau miliki itu,
terkadang terlihat indah hanya karena belum menjadi milikmu. 

Setelah kau miliki, 
sesuatu itu mungkin akan berubah,
menjadi terlihat biasa saja atau bahkan lama-kelamaan membosankan. 

Maka, ketika rasa ingin memiliki sesuatu itu muncul, 
ada baiknya kamu benar-benar memastikan,
meyakinkan tidak hanya perasaan tapi juga akal sehatmu

Tanyakan berulang kali pada dirimu sendiri,
apa kamu benar-benar ingin memilikinya? 
apa kamu benar-benar membutuhkannya? 
jika iya, untuk kepentingan apa?
apa benar sesuatu itu adalah yang kamu cari?
dari segi apa kamu melihatnya? 
jika ada sesuatu yang ternyata jauh lebih indah lagi, apa kamu tidak akan mudah meninggalkannya? 
apa memang sesuatu itu tidak bisa tergantikan dengan sesuatu yang lain? 
jika kamu harus berkorban atau butuh usaha yang lebih keras untuk mendapatkan sesuatu itu, apa kamu mau melakukannya? 
jika ternyata setelah berusaha keras kamu belum pasti dapat memilikinya, apa kamu akan menganggap semuanya sia-sia? 
apakah suatu hari nanti sesuatu itu akan menjadi tidak menarik lagi di matamu? 
segala hal pasti ada baik dan buruknya, apa kamu mau menanggung resiko dari buruknya sesuatu itu? 
dan masih banyak pertanyaan yang bisa kamu munculkan. 

Jika salah satu pertanyaan masih kamu jawab dengan setengah keyakinan, 

jangan terburu-buru.

Karena sebenarnya,
kamu bahkan belum yakin pada dirimu,
pada pilihanmu.

Jangan khawatir,

sesuatu yang memang untukmu,
tidak akan diambil orang lain.

Dan sesuatu yang memang untuk orang lain,
selamanya tidak akan pernah menjadi milikmu. 

Jangan pernah memaksakan diri untuk memiliki sesuatu yang pada akhirnya tidak berarti lagi di matamu. 

Jangan hanya karena terlihat indah,
tapi karena kamu benar-benar membutuhkan sesuatu itu. 



Berusahalah untuk sesuatu yang selamanya akan berharga bagimu.

Adik-adikku yang manis, 
Sini, aku beritahu sebuah kebenaran yang mungkin sedikit menyakitkan.

Becanda, deng. Gak menyakitkan-menyakitkan banget, sih. 

Jangan terlalu bahagia dengan pesan seorang laki-laki asing yang penuh dengan kata-kata manis. 
Atau yang terkesan penuh perhatian. 
Asing yang ku maksud disini adalah di luar keluargamu.

Karena bisa jadi, 
Pesan itu adalah sebuah 'template' yang juga dia kirimkan pada (entah berapa) perempuan lainnya. 

Lalu, 
pikiran cerdasmu pasti bertanya-tanya,
laki-laki asing macam apa yang kelak bisa kamu percaya? 

Laki-laki yang dengan keberaniannya menemui ayahmu dan meminta dirimu kepadanya. 
Jika dia merasa belum siap, 
dia bahkan tidak akan memulai mengetuk pintu yang memisahkan kalian. 

Dalam diamnya, 
entah dia meminta pada Sang Pengatur Segala untuk membuatnya siap,
atau meminta yang terbaik untuk kalian berdua. 

Sesederhana itu. 

Enggak sederhana juga, sih, kalau begitu. Tapi intinya, ya, begitu. 

Minggu, 08 Maret 2020

Aku yang masih kecil pernah bertanya pada ibu,
tentang perasaan ketika ditinggal oleh nenek untuk selamanya,
saat masih belia.

Aku bertanya,
"apa yang ibu lakukan jika merasa rindu?
menangis?"

Samar-samar ku ingat jawabannya,
"sedikit, tapi setelah itu lebih baik mendoakannya"



Dan sekarang aku menyadari,
saat itu ibu sedang mengajariku,
tentang apa yang harus kulakukan,
pada situasi yang sama.


Saat dia tidak ada.