Blinking Hello Kitty Angel Jurnal Bunga Matahari: Januari 2016

Sabtu, 30 Januari 2016

" Karena rindu itu cukup diri sendiri dan Tuhan yang tahu, " - 

" Menaruh harapan besar pada manusia itu, harus siap dengan kekecewaan paling menyakitkan"- 
Selalu ada tempat untuk berteduh. Jika kamu memasrahkan segalanya pada Allah. Jika kamu percaya bahwa Ia-lah pengatur segalanya. Tak akan ada yang terjadi, dan tak akan ada yang terhenti , jika Ia menghendaki.
Ia-lah pengatur segala rutinitasmu, penentu baik buruk harimu, mengerti senang dan sedihmu.

Hanya saja,

Kita sedikit sulit ya, untuk berprasangka baik dalam setiap keadaan ?
Sulit menumbuhkan prasangka baik jika hati terlanjur dipenuhi emosi.
Kita tak cukup sabar untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya dan belajar menerima.

Ah manusia. Sudah sebegitu menyebalkan tingkahnya pun, Allah tetap sayang.

Setiap oksigen yang kau hirup, setiap gerak yang kau lakukan, setiap butir nasi yang kau makan, kau pasti tahu itu milik siapa.
Bahkan badan itu pun, kau masih dipinjami-Nya kan?

Bersabar dan bersyukur.
Semoga selalu dimudahkan untuk melakukan dua perkara tersebut yang cukup berat untuk sebagian kita, ya.


Rabu, 20 Januari 2016

Baru saja kemarin heboh soal pengisian irs atau rencana studi. 
Semua mahasiswa ingin dosen yang direkomendasikan, ingin dosen yang favorit.
Termasuk saya.

Tetapi ditengah euforia itu, seorang kakak senior yang sedang dalam masa penyusunan tesis berkata,
" Udah tenang aja, dapat dosen siapa aja ya gapapa. Yang membolak-balikkan hati dosen juga Allah kok, banyak-banyak di doain aja dosennya. "
..dan itu cukup membuat kami yang sedang harap-harap cemas terdiam dan meng-iya-kan dalam hati.

Selasa, 19 Januari 2016

Lihat dari  kaca jendela kereta.

Perjalanan stasiun demi stasiun itu cukup melelahkan memang,
Terlebih ketika kereta penuh dengan manusia dengan bermacam kepentingannya.
Sesak.
Hanya ada dua pilihan, menguatkan telapak tanganmu pada pegangan,
atau biarkan tubuhmu terombang ambing lautan manusia seirama dengan laju kereta.
Tetapi,
Setiap perjalanan pasti meninggalkan cerita, katanya.
Kau bisa memetik makna dari setiap hal yang kau saksikan dari balik kaca jendela kereta.

Hamparan sawah dan padang rumput hijau.
Bahkan setiap detail ciptaan-Nya dapat menyejukkan mata setiap manusia.

Keramaian pasar dengan gedung-gedung tinggi yang membelakanginya, seakan-akan kau dapat merasakan aktivitas setiap manusia di dalamnya.
Para pedagang yang berusaha menjemput rezeki halal walau harus berpeluh-peluh,
Para Ibu dengan berbagai pikiran kebutuhan orang-orang yang disayangi.
' Kira-kira masakan apa yang ingin dimakan anak-anak hari ini ? '
' Sepertinya Si Bungsu memerlukan seragam baru '
' Apa saja kebutuhan rumah yang harus dibeli ? '

Selanjutnya..

Sekolah. Penghantar impian dan cita-cita anak-anak bangsa.
Ada mereka yang sedang bersungguh-sungguh mengikuti pelajaran, tak lama lagi akan datang masa ujian.
Ada juga mereka yang merehatkan sejenak pikiran dan tubuh yang lelah dengan segelas minuman, dan mereka yang berlari dengan tawa . Menikmati sebelum datang masanya mereka harus dibebani dengan berbagai pikiran dan permasalahan orang dewasa.

Jangan lupakan, bahkan untaian makna indah dapat kau petik dari sebuah pemandangan..

Pemakaman. Bahwa itulah jalur yang akan membawa manusia ke sebenar-benarnya tempat kembali. Jalur yang sebagian dari kita lupa.
Bahwa setiap yang kau inginkan, kau butuhkan, kau sayangi dan yang kau khawatirkan tak akan berguna lagi.

Ayo, lihat dari kaca jendela kereta.
Mencoba mengamati kehidupan yang ada di luar sana, memetik setiap pelajaran yang mungkin tak kau dapatkan di tempat tujuanmu.





Minggu, 17 Januari 2016

Puncak ketika seseorang menempati posisi istimewa dalam hidupmu adalah,  kamu berpikir bahwa tak ingin hanya bersama di dunia.
Harapannya adalah harapanmu, bahkan senang sedihnya akan kau rasakan juga.
***

Salah satu hari bahagia di liburan ini adalah (akhirnya) punya kesempatan untuk bertemu lagi sama salah satu teman SMA. Kurang lebih sudah 3 bulan, selalu ada saja hal yang membuat susah mengatur jadwal untuk bertemu, dan akhirnya, hari jum'at yang lalu, Allah memudahkan untuk bertemu.

Karena tahu diri memiliki kepribadian yang sulit untuk berteman dan cocok dengan seseorang. Jadi ketika menemukan seseorang yang benar-benar 'sesuai', itu sangat (amat) menyenangkan. Rezeki dan karunia itu gak sebatas harta, dipertemukan dengan seseorang yang 'sesuai'  juga.. manusia merasa bahagia, kan?

Dari awal membayangkan akan ada banyak cerita yang keluar dari masing-masing, berdasarkan pengalaman masa sma yang gak ketemu sabtu minggu atau bahkan cuma selang beberapa jam aja akan ada cerita-cerita heboh dan seakan-akan gak ada orang lain di muka bumi ini selain kita berdua.

Ternyata...

Benar. Tiga jam di kedai donat rasanya kurang cukup untuk menceritakan semuanya. Dari hal-hal serius soal masa depan sampai hal-hal sepele tentang bagaimana kepribadian kita yang seakan-akan 'tertukar' saat ini., dan ketika waktu memaksa untuk menyudahi pertemuan rasanya berat, karena tahu akan susah lagi untuk mengatur waktu bertemu.

Semoga dimudahkan selalu untuk setiap urusan kita ya, dan semoga waktu dimana intensitas waktu kita  untuk lebih sering bertemu juga segera datang, aamiin.