Blinking Hello Kitty Angel Jurnal Bunga Matahari: Agustus 2020

Jumat, 21 Agustus 2020

penat.

Ayo kita ke pantai.
Berjalan di pasir yang bercampur air.
Menikmati angin yang membawa aroma garam.
Memandang ke kejauhan, yang seakan akan sebuah batas antara langit dan lautan.

Ayo kita ke gunung.
Ingin yang dapat melihat keindahan kota dari atas,
atau menikmati deru dan percikan air terjun?
terserah, yang penting ke gunung.
Perjalanannya akan lelah memang, 
tapi tidak apa-apa.

Ayo kita ke taman bunga.
Menikmati warna warninya.

Ayo kita ke kebun raya.
Melakukan piknik sederhana.

Ayo.

Rabu, 19 Agustus 2020

kembali.

20 Agustus 2020
1 Muharram 1442


Kembali ke titik nol.

Jumat, 14 Agustus 2020

jawaban.

Ada yang pernah bertanya,
"Isi blog Afifah itu pengalaman pribadi?"

Menjawab pertanyaan serupa yang muncul ketika teman-teman membaca blog ini, (ya kalau da yang membaca dan bertanya-tanya, kalau nggak ya tidak apa-apa, wkwk)

Iya, tulisan-tulisan ini hampir semuanya refleksi dari kehidupan sehari-hari.
Meskipun tidak semuanya. Kadang ada yang diilhami dari cerita atau pengalaman teman atau orang-orang di sekitar.
Nah, tinggal tebak-menebak, deh, mana yang benar-benar pengalaman pribadi dan mana yang bukan.

Dan kalau banyak tulisan yang terkesan bernuansa sedih atau semacamnya.
Percayalah, itu hanya gaya penulisannya 
saja.

Karena bukan tidak mungkin Afifah menulis sesuatu yang melankolis dengan keadaan duduk santai bersama salah satu cinta dalam hidupnya, yakni keripik singkong.

Jadi, jangan terlalu serius, ya. 

doa.

Ck, manusia, manusia.
Bisa-bisanya lupa punya sebuah kekuatan yang bernama doa.

Atau kadang doa itu terucapkan begitu saja 
tanpa keyakinan dan harap yang besar di dalamnya.

Padahal, 
ketika benar-benar tidak tahu lagi harus berbuat apa
merasa tidak ada lagi daya dan upaya
hanya doa kekuatan satu-satunya.

Seringkali manusia juga lupa bahwa,
jawaban doa itu hanya:
Iya,
Iya, tapi nanti, pada waktu terbaiknya.
Iya, tapi akan diganti dengan jauh lebih baik dari yang terkira. 




Dan padaku,
jawaban doa itu datang tiba-tiba.
Di waktu yang tidak disangka-sangka.
Di saat bahkan yang berdoa sudah lupa kapan dia mulai meminta.
yang tersisa hanya sebuah jawaban dan air mata bahagia.


Dan aku semakin yakin masih banyak doa yang satu persatu akan dikabulkanNya.
Hanya perlu bersabar dan selalu berprasangka yang baik-baik saja. 

Jadi, kejutan apalagi setelah ini, ya?


Kamis, 13 Agustus 2020

menjadi lebih baik lagi.

Memperbaiki diri itu bukan sebuah tujuan, tapi proses.

Bagaimana caranya?
Mudah, ikuti saja SOP-nya langsung dari Sang Pencipta.
Tolok ukurnya adalah ridho-Nya.

Kalau ada yang dirasa tidak beres pada dirimu, 
keseharianmu,
suasana hatimu, 
mungkin ada sesuatu yang tidak sesuai dengan SOP.
Bisa jadi ada hal-hal yang tidak Ia ridhoi. 

Dalam hidup ini semuanya merupakan sebab akibat,
termasuk hal-hal sepele yang tidak kau ingat 
atau bahkan tidak terlihat.

Jika kamu mengalami hal-hal kurang menyenangkan, 
coba ingat-ingat apa yang sudah kamu lakukan,
karena semuanya pasti berkaitan.

Jika memang yang kamu lakukan bukan sesuatu yang Dia ridhoi, 
segera mohon ampun dengan sepenuh hati, lalu perbaiki diri.
Berjanji untuk berusaha keras tidak mengulanginya lagi.

Tapi tidak dipungkiri, 
kadang hal-hal yang tidak kamu suka bisa jadi adalah bentuk ujian dan kasih sayangNya.

Pada akhirnya,
jangan lelah untuk memperbaiki diri, ya.

Sampai waktunya pulang nanti,
ke sebenar-benarnya rumah kita 

Rabu, 12 Agustus 2020

perkara aib.

Kalau seluruh aib kita tidak ada penghalangnya,
bahaya, ya?
Setiap orang yang bisa melihat aib dan dosa.
Apalagi jika keduanya mengeluarkan aroma yang tidak sedap.
Siapa yang mau berteman dengan kita?

Tapi,

Baiknya Allah tidak terkira.
Ia biarkan manusia melihat dari kita yang baik-baik saja.
Bahkan hampir sempurna.
Allah tutupi aib-aib kita.

Belum benar-benar taat tapi seluruh keburukan ditutup rapat. 
Belum lagi limpahan kebaikan yang berlipat-lipat.

Kalau sudah begini, 
malu, ya, rasanya.

Semoga Allah mengizinkan kita untuk benar-benar memiliki kebaikan yang orang lain lihat pada kita.
Dan menjauhkan kita dari hal-hal sebaliknya.

Aamiin.


kuat.

Hati, sabar, ya.
Fisik, kuat, ya.
Pikiran, tenang, ya.

Ujian Allah itu memang bentuknya macam-macam.
Tapi tujuannya cuma satu, supaya manusianya "naik tingkat" sama seperti ujian sekolah dulu.
Kalau yang seperti ini saja tidak kuat, bagaimana mau naik tingkat?


Mau "remedial" terus? 

Sabar, kuat, dan tenang, ya.
Nangis gapapa, asal sekadarnya saja.
Setelah itu, senyum lagi, jangan lupa. 

Dalam hitungan satu...dua....tiga...

Hapus air matanya, lalu kembali gembira.

Jika butuh cerita, cerita saja.
Luapkan semuanya, tidak apa-apa.
Pertama-tama kepada Tuhan Yang Maha Segala.
Kalau setelah itu belum lega, hubungi orang-orang yang kamu percaya. 
Ceritakan semuanya. 


Ingat, sabar itu hadiahnya surga.
Makanya sulit tidak terkira.

Tenang. 
Allah cuma kasih ujian, bukan meninggalkan.
Kalau ada yang tidak bisa diubah, ya sudah, pasrah. 

Setelah ini kamu akan jadi jauh lebih baik.

Percaya, deh.

Sabtu, 08 Agustus 2020

sayangi kamu.

Sayangi dirimu.
Dirimu sendiri.

Satu-satunya manusia yang bisa mencintai kamu apa adanya.
Yang mencintaimu ketika kamu dalam keadaan paling baik,
saat rambut atau kerudungmu rapih, 
saat wajahmu cerah
saat tubuhmu berjalan tegap, 
pakaianmu anggun, 
dari atas hingga bawah semuanya terlihat sempurna. 

Dan dalam keadaan paling buruk sekalipun,
sekusut apapun rambutmu
semuram atau sekusam apa wajahmu
selunglai apapun tubuhmu
selusuh apapun pakaianmu
ketika seluruhnya yang ada padamu berantakkan,
dia juga tetap mencintaimu
tidak ada yang salah padamu dengan seperti itu karena dia mengerti apa yang terjadi. 

Sayangi dirimu.

Satu-satunya manusia yang paling bangga ketika kamu dalam kondisi terbaikmu,
ketika semua berjalan sesuai rencana,
ketika kamu mendapatkan hal-hal bahagia,
ketika semua orang menyanjungmu,
ketika suasana hatimu baik-baik saja.

Bahkan terkadang dia memberi hadiah-hadiah sederhana untukmu yang sudah berusaha.

Dan manusia yang tetap sabar denganmu,
ketika semua rencanamu berantakkan,
ketika tidak ada satupun hal yang terselesaikan,
ketika banyak hal buruk yang tidak kamu mengerti
ketika kamu tidak mampu lagi membendung semua keluhan,
ketika suasana hatimu benar-benar tidak karuan, 
ketika air mata akhirnya tidak tertahan
dirimu-lah yang paling mengerti.

Bahkan dalam keadaan terburukmu pun, dia akan memberimu kejutan-kejutan sederhana agar hatimu sedikit berwarna.

karena itu,
sayangi dirimu.

Jumat, 07 Agustus 2020

khawatir.

Ketika keadaan sudah baik-baik saja,
kadang kita merasa takut 
dan muncul kekhawatiran,
"Bagaimana jika waktu-waktu buruk itu datang kembali tanpa permisi dan tidak memberi waktu kepada kita untuk bersiap-siap menghadapinya?"


Sayang, 
Sebenarnya kita memang tidak pernah bisa siap.
Allah yang membuat seakan-akan kita yang kuat menghadapinya. 
Padahal semua berlalu karena Ia yang mengizinkannya.

Jadi, tenang saja.



sehat, ya.



Layaknya tubuh yang sakit, agar sehat kembali terkadang harus dipaksa menelan obat yang pahit.
Aku percaya, begitupula dengan hati. 

Rabu, 05 Agustus 2020

tidak apa-apa.

Tidak usah memaksa.
Wajar kan, kalau sesekali kita merasa tidak baik-baik saja?

Tenang saja.
Rasa "tidak baik-baik saja"-nya paling cuma sementara.
Setelah itu semuanya akan kembali seperti semula.