Blinking Hello Kitty Angel Jurnal Bunga Matahari: Kamu dan Gawaimu

Jumat, 03 April 2020

Kamu dan Gawaimu

Aku heran dengan mereka yang bisa seharian memegang gawainya. Saat makan, saat menonton tv (jangan tanya bagaimana mereka melakukannya), pun saat diajak bicara. Padahal mereka hanya berkali-kali mengecek media sosial saja. Bukan sesuatu yang penting, bekerja misalnya. Mata mereka tidak bisa terlepas dari layar yang menyala, hanya sesekali saja. 

Apa mereka tidak ingin sesekali menatap mata orang yang sedang berbicara dengan mereka secara nyata?

Apa mereka tidak takut menyesal karena tidak menghabiskan waktu dengan orang-orang yang berharga ketika mereka sudah tidak ada? 

Apa mereka tidak mau menghabiskan lebih banyak waktu untuk lebih dekat dengan Zat yang membuat mereka ada? 

Terlebih mereka yang terlalu berlebihan menghabiskan waktu dengan permainan. 
(Mobile legend, kita sebut saja salah satu contohnya :P)

Lebih baik jangan ajak bicara ketika mereka sedang asyik dengan permainan itu. Kamu hanya akan sakit hati, percaya padaku. 




Bukan berarti tidak boleh, bukan. Tapi semua harus ditempatkan pada porsinya. Balon saja akan meledak jika dia menerima udara terlalu banyak dari kapasitas yang bisa dia terima. Begitu juga dengan sesuatu hal yang dilakukan dengan berlebihan di luar batasnya. 

Aku sangat menghargai orang-orang yang ketika diajak bicara, melepaskan pandangan dari gawai mereka. 
Apalagi jika terlebih dahulu meletakkannya, lalu mendengarkan secara saksama.
Bahkan jika perlu menatap mata.  
Karena, 
siapa yang tidak bahagia jika diperhatikan benar-benar ketika sedang bercerita? 


Kalau tidak, lebih baik ceritaku ditulis saja. Dengan begitu, aku tidak berharap untuk didengar atau mendapatkan tanggapan. 
Salah satu cara terbaik untuk melindungi perasaan. 
Ya, kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar