Blinking Hello Kitty Angel Jurnal Bunga Matahari: waktu.

Minggu, 25 Oktober 2020

waktu.

Aku tidak bangun siang, tidak juga tidur lagi. 

Aku sudah membuat jadwal hal-hal yang harus kulakukan hari ini. Dan mengerjakannya satu persatu dengan selalu memperhatikan dan memperhitungkan waktu. 

Tapi waktu tetap tidak mau berkompromi. Dia bosan dengan aku yang selalu berjalan hati-hati. Dia ingin berlari.  

Baru saja selesai mengikuti kelas online, lalu menyiapkan materi untuk pertemuan pukul satu siang nanti,

Tiba-tiba waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang. 

Masih banyak hal yang harusnya sudah kulakukan, tapi semua belum terlaksana pada kenyataan. 

Aku mencoba mengingat apa yang kulakukan dari tadi. 

Adakah waktu yang terbuang? Adakah waktu yang ku curi? 

Tapi seingatku tidak. Aku sudah berusaha memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. 

Atau mungkin aku salah. 

***

Seketika aku ingin menangis. 

Aku menjatuhkan diri lalu merengek kepada Tuhan, 

"Tuhan, banyak yang harus dan ingin kulakukan tapi waktu terlalu cepat berjalan." 

Lalu bersalah hadir dalam perasaan. 

Apakah ini balasan karena dulu aku sering menggunakan waktu tanpa tujuan?

Atau ini yang dikatakan tanda akhir zaman? 

Ketika waktu semakin cepat berlalu. 

Dan sayangnya, banyak manusia yang masih tertipu. Mungkin termasuk aku. 

Masih banyak buku yang belum ku baca, masih banyak ilmu yang belum ku pelajari, aku juga ingin sesekali  memanjakan diri. 

Tapi, waktu seakan tidak memberi izin untuk itu semua terjadi. 

Kemudian aku sadar, 

Merengek dan menyesali yang sudah terjadi ini pun membuang-buang waktu. 

***

Aku sadar.

Ada hal-hal yang tidak bisa aku kendalikan. 

Ada hal-hal yang memang seharusnya terjadi tanpa bisa aku hentikan. 

Termasuk sang waktu yang selalu ingin berlari.

Dia di luar kuasaku. 

Jadi, kenapa aku tidak mengendalikan apa yang aku bisa kendalikan?

***

Tugasku hanyalah mengerjakan kewajiban dengan sebaik-baiknya. 

Memenuhi lima waktu panggilanNya, mengisi hariku dengan terus melakukan hal-hal yang mengingatkanku pada-Nya, mengerjakan hal yang sudah diamanahkan padaku, menjaga dan merawat tubuh, pikiran, dan jiwaku. 

Masalah waktu. Itu bukan kuasaku. 

Allah tahu aku sudah berusaha sebaik-baiknya. Setidaknya jika nanti diminta pertanggungjawaban, aku sudah memiliki pembelaan. 

***

Tidak apa banyak buku yang belum ku baca. Satu persatu diselesaikan, yang terpenting adalah ilmunya. 

Tidak apa melakukan hal-hal semampuku. 

Menuntut ilmu itu waktunya selama aku masih diberikan kehidupan, jadi tidak harus semua ilmu ku teguk dalam satu kedipan. 

Tidak apa-apa tidak memiliki selalu memanjakan diri.

Tidak apa-apa. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar