wanita usia 20-an,
rentan dengan pertanyaan
"Jadi kapan?"
apalagi kalau bukan soal pernikahan.
satu dua kali
mungkin aku masih bisa tersenyum bahkan tertawa
tapi lama-kelamaan
aku bosan.
"tapi kan itu bisa jadi doa"
kalau begitu
doa-nya diutarakan dalam hati saja
tidak perlu jadi kalimat tanya
"ya kan memang sudah waktunya.."
Awal dua puluhan itu bukan soal pernikahan
Lalu, apa kabar dengan mimpi dan cita-cita?
"ya kan orang takut kamu keburu tua"
tenang saja, masalah ini juga sudah ku utarakan pada Tuhan lewat doa
lagi pula, umurku baru awal dua puluhan, bukan sudah ratusan
"ya tinggal tidak usah didengar saja"
Telingaku tidak ada tombol hidup dan matinya
'"kan bukan hanya kamu yang ditanyai"
aku tidak peduli
----
Aku masih butuh waktu untuk mencintai diriku sendiri
Aku masih butuh waktu untuk tidak membandingkan diriku dengan perempuan lain
Aku masih butuh waktu untuk tidak melihat hanya kurangnya diriku di pantulan kaca
Aku masih butuh waktu untuk tidak selalu menimbang berat badan
menyesali apa yang aku telan
dan menahan diri tidak makan
karena rasa takut yang berlebihan
Aku masih butuh waktu untuk bisa menerima diriku apa adanya
Aku masih butuh waktu untuk tidak merasa sedih dan kehilangan motivasi secara tiba-tiba
Aku masih butuh waktu untuk tidak merasa hampa
Aku masih butuh waktu untuk tidak merasa diriku tidak bisa apa-apa
Aku masih butuh waktu
untuk meyakinkan diri
bahwa aku
juga bisa
dicintai
tanpa
tapi
mungkin suatu saat nanti.
Aku hanya masih butuh waktu.
Untuk kamu yang juga merasa seperti ini.
Tidak apa.
Kita hanya butuh waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar