Blinking Hello Kitty Angel Jurnal Bunga Matahari

Minggu, 27 Desember 2015

.....karena jiwa manusia yang layaknya tumbuhan, tanpa siraman air sejuk dan pupuk yang cukup, ia akan kering, bahkan mati.

Sebuah pertemuan singkat yang meninggalkan banyak kesan dan nasihat. 
Bahwa pada hakikatnya, laki-laki dan perempuan diciptakan dalam koridor yang berbeda. Berjalan masing-masing dalam tujuannya. Hingga mereka ditetapkan untuk bertemu.
Jika tidak, maka tidak, sampai kapanpun tidak ada yang bisa menyatukan dan tidak ada yang memperbolehkan mereka untuk bersatu.
Kewajiban keduanya-lah untuk menjaga diri masing-masing.

Sebuah pertemuan yang mengajarkan bahwa. .
Pada hakikatnya manusia hanya berkewajiban untuk berusaha, dengan seluruh rasa ikhlas, sabar, dan syukur, Manusia tak seharusnya terlalu khawatir dengan kehidupan mereka. Apa yang akan mereka makan esok, apa yang akan terjadi, akan menjadi apa mereka lima tahun lagi, itu semua sudah tertulis. Namun jika manusia itu mengetahui semua, tak ada yang namanya usaha, padahal itulah yang menjadi nilai.

Walau terlalu cepat rasanya, tetapi pertemuan itu mengajarkan..
Bahwa jika mereka bertanya, "Mengapa seorang wanita dapat dijamin surga-Nya hanya dengan menaati suami, menjaga shalat lima waktu dan berpuasa? Padahal seorang lelaki harus besusah payah untuk shalat dimasjid, ikut berjihad, menafkahi keluarga, bahkan masa tua-nya pun ia masih harus menanggung istri dan anak-anaknya, terlebih anak perempuannya ?"
Sebab, tiga hal itu merupakan hal tersulit, katanya. Dilema ketika seorang wanita harus menaati suaminya dan mengutamakan kedua orangtuanya sebagai balas jasa. Menjaga shalat dan berpuasa ketika seorang wanita memiliki banyak rintangan di hadapannya, terlebih ketika ia telah menjadi seorang ibu. 
Laki-laki dapat menunaikan shalat dengan pakaian yang mereka pakai selama itu tidak bernajis.
Laki-laki dapat wudhu dimana saja tanpa harus bingung mencari tempat yang tertutup,
Laki-laki tak mengalami waktu dimana mereka sama sekali dilarang untuk beribadah.
Laki-laki tak perlu menyusui.
Itu sudah hampir menjelaskan semuanya.

Pertemuan yang mengajarkan bahwa selalu berbaik sangka itu perlu, sebab rencana-Nya selalu indah, dan Ia sesuai dengan prasangka hamba-Nya. 
Pertemuan yang tersirat menekankan bahwa aku sudah harus mengerti itu semua, bahwa kehidupan tak melulu soal dunia, dan tak hanya yang terlihat saja.


Cibinong
Hari libur ke 4 yang rasanya sudah lama sekali.
Mulai merindukan aroma khas dan suasana ruang kelas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar